Lapang dada merupakan sebuah kenikmatan yang besar.
Karena orang yang lapang dada kesabarannya panjang.
Lapang dada menimbulkan sifat yang tentu saja menerima sesuatu dengan lapang dada.
Membuat mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain ...
Dada
Nikmat berlapang Dada
Lapang dada menjauhkan dari sifat dengki dan hasad.
Lapang dada menjadikan pelakunya tidak tergesa gesa dalam mengambil sikap.
Lapang dada menimbulkan ketabahan dalam menghadapi berbagai macam peristiwa hidup
Lapang dada mendatangkan sifat hilm dan tidak cepat marah.
Oleh karena itu, Allah ﷻ menyebutkan nikmat pertama kepada Rasulullah ﷺ adalah lapang dada.
Allah ﷻ berfirman:
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ (١)
*
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad).
(QS. Asy-Syarh ayat 1)
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebajikan serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.[ QS.Al-A’râf/7:199]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا
*
Dan tidaklah Allah menambah seorang hamba dengan kemudahan untuk memaafkan kecuali Allah akan memberinya izzah* (kemuliaan).
[ HR Muslim no. 6535]
Bismillah...
Ya Allah, rahmat-Mu sangat aku harapkan
Jangan serahkan aku pada diriku sendiri sekejap mata pun
Perbaikilah segala urusanku
Sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi (disembah) kecuali Engkau
قال سماحة الشيخ صالح اللحيدان رحمه الله:
"ما من نعمة في الوجود إلا من الله جل وعلا ولا تُدفع بلية ولا يُصد خطر ويُكشف هم وغم إلا بتدبيره جل وعلا فهو مجيب الدعوات وهو القادر جل وعلا على تفريج الكربات."
[شرح كتاب التوحيد (١)]
Samāhatus Syaikh Shalih al Luhaidan rahimahullah berkata,
"Tidak ada satu nikmat pun di alam ini, kecuali dari Allah Jalla wa'alā.
Dan tidaklah musibah-musibah tertolak, bahaya-bahaya terhindar serta kesulitan dan kesedihan terlepas, kecuali dengan pengaturan-Nya Jalla wa'alā.
Sesungguhnya Dialah Allah Yang Maha Mengabulkan doa lagi Maha Mampu Jalla wa'alā untuk menghilangkan kesulitan dan kesedihan."
[Syarh Kitab Tauhid (1)]