Pembedaharaan Ilmu klasik yang tak pernah berubah dan sudah teruji berabad-abad lamanya.
Yakni... Bahwa, salah satu rahasia kekayaan itu adalah senang membagikan apa yang didapatkan.
Pengertian Kaya Muslim
Dapat rezeki... berbagi.Dapat ilmu... berbagi.Pikirannya adalah mengalirkan, membagikan, meluaskan.
Mereka yang jor-joran dalam berbagi dan sedekah.
Makin banyak pula rezeki yang datang.
Namun makin khawatir berkurang, makin sedikit pula rezeki yang datang.
Karena ternyata takut habis itu mempengaruhi keadaan hati.
Hatinya serba takut, gelisah, dan iman pun melemah.
Doa jadi ragu; Ibadah pun kurang khusyuk.
Tak aneh jika rezeki kian jauh.
Saya melihat dan bersaksi bahwa ;
Mereka yang senang traktir teman...
Malah jadi orang yang paling mudah bahagia dan paling gampang rezekinya.
Bagaimana yang pelit...
Malah sering kali wajahnya kusut dan ada saja keluhannya atas rezeki.
Kurang inilah, Nggak cukup lah.. Dan seterusnya biasanya dibarengi sifat Hasad
Karenanya... Kalau ingin kaya dan banyak rezeki.
Miliki dari sekarang mindset senang membagikan.
Bukan gemar mengumpulkan.
Gampangnya begini. ️
Kalau kita mengabdikan diri jadi aliran rezeki orang lain, maka Allah pun akan menggunakan kita sebagai jalur rezekiNya.
Kalau hanya senang mengumpulkan untuk diri sendiri apalgi sibuk mengurus rezeki orang lain
Yang bersiap saja cepat penuh dan berhenti pula aliran rezeki,kalau pun kaya semu, why?
Kalimat Doa Calon Orang Kaya Hati
Andainya ada lagi yang datang...
Biasanya tumpah (hilang sia-sia) karena tak ada tempat lagi untuk menampungnya.
Karenanya.. mulai sekarang, kalau doa tuh gini..
"Ya Allah,
Jadikanlah hamba menjadi orang yang lelah Karena membagikan rezeki darimu.
Bukan orang yang capek karena sekedar mengumpulkan rezekimu.
" Semoga Sahabat semua yang sedang mengharapkan rezekinya membaik Allah kabulkan doanya.
Dimudahkan ikhtiarnya, dan makin luas sumber nafkahnya".
Aamiin Allahuma Aamiin
Kesimpulan khusus
Rezeki bukan hanya Uang utamanya tapi Kesehatan yang Prima
Semakin sibuk menumpuk harta pastinya pribadi Hasad yang sibuk mengurusi hidup orang lain
Diberi rezeki kaya semu (jabarkan sendiri) muslim sejati pasti paham.
Semoga Allah SWT selalu memberikan Anda dan Keluarga semuanya kesehatan, Kebahagiaan. Keluarga yang sakinah mawadah warohmah,
Dimudahan dalam segala urusan, rezeki yang banyak dan barokah,
Ilmu yang bermanfaat,
Pastinya sukses dunia akhirat, Dan
Selalu dalam lindungan Allah SWT dimana pun kita semua berada.
Aamiin ya rabbal alamin
Semoga bermanfaat
Jazakumullahu khoiron.
Pahami Rezeki tak tertukar
Ujian hidup itu memang pedih tapi hanya muslim yang paham
Jika kita paham Rukun Islam dan Rukun Iman tak mungkin kita sibuk mengurus hidup orang lain.
Belajar bukan hanya Syariat tapi sampailahlah ke Marifatullah.
Sebab Rugi terbesar dalam hidup jika pemahaman tak sampai sini.
Karena konsep Muslim rezeki itu milik Allah sedang tugas setiap manusia berikhtiar.
Hidup sejahtera relatif,
Bisa jadi seorang ASN menganggap penghasilan 10 juta itu besar tapi
Buat seorang pengusaha, nilai demikian hanya sebagaian kecil penghasil bulannya yang bahkan bisa Milyaran
Namun sebagai orang muslim pastinya konsep sedekah sudah digenggam tapi jika terjadi sebaliknya .
Islam tidak melarang kita berhutang, namun islam mengingatkan agar kita jangan bermudahnya berhutang,
Sebab di dalam hutang ada banyak hal yang mengakibatkan kesengsaraan dunia dan akhirat,
Seperti hutang dapat memutuskan silaturahim,
hutang menjadikan seseorang mudah berbohong,
Terkadang hutang menjadikan hidup tak tenang,
Bahkan sebab hutang Allah tidak akan mengampuni dosanya meskipun dia mati syahid.
Tapi lebih parah jika prilaku musyrik ada ... Nauzubillah ....
Karena itu sebisa mungkin kita harus hindari berhutang jika tidak ada bener-bener terdesak karena kebutuhan.
Jika Anda punya mental pengusaha perkecil pengeluaran sehingga segera terlunasi .
Terapkan konsep Jalur langit .
Sambil berdoa semua terlunaskan sebelum ajal memanggil.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallaahu ‘anhaa, bahwasanya dia mengabarkan.“Dulu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di shalatnya:
( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ, اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ)
“Ya Allah!
Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab kubur, dari fitnah Al-Masiih Ad-Dajjaal dan dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian.
Ya Allah!
Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari hal-hal yang menyebabkan dosa dan dari berhutang“ Berkatalah seseorang kepada beliau:
( مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ الْمَغْرَمِ؟ )
“Betapa sering engkau berlindung dari hutang?”
Beliau pun menjawab:
( إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ, حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ. )
“Sesungguhnya seseorang yang (biasa) berhutang, jika dia berbicara maka dia berdusta,
jika dia berjanji maka dia mengingkarinya” (HR Al-Bukhaari no. 832 dan Muslim no. 1325/589)
Semoga Allah ta'ala menjauhkan kita dari perilaku mudah berhutang apalagi memfitnah