Telah tersirat dalam Al Quran tentang Qalbu Allah
*PUJILAH ALLAH KARENA EMPAT PERKARA*
Dari ‘Amir bin Syarahil Asy Sya’bi bahwa Al Qadhi Syuraih bin Al-Harits al-Kindi berkata,
*_“Sesungguhnya aku pernah ditimpa musibah.. maka aku memuji Allah karena EMPAT perkara.._*
_–✓ Kupuji Allah karena *tidak diberikan musibah yang lebih berat dari itu..*_
_–✓ Kupuji Allah karena *aku diberikan kesabaran..*_
_–✓ Kupuji Allah karena *telah memberikanku taufiq untuk istirja’..* sehingga aku dapat berharap pahala.._
_–✓ Kupuji Allah karena musibah itu *tidak menimpa agamaku..”*_
( Siyar A’laam An Nubalaa 4/105)_ Diterjemahkan oleh,_Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc,_
حفظه الله تعالى
Dalam salah satu Qunut, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berlindung kepada Allah *agar tidak dijadikan musibah itu menimpa agamanya :*
وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا
"Ya Allah, jangan Engkau jadikan musibah itu menimpa agama kami, jangan Engkau jadikan dunia sebagai keinginan kami yang terbesar dan pengetahuan kami yang paling tinggi."( HR. Tirmidzi)
Dengan merenungkan kebesaran-Nya
Merenungkan Firman Tuhan: Mempelajari dan merenungkan Kitab Suci dapat menjadi bentuk pujian.
Mengingat karya-Nya: Renungkan segala sesuatu yang telah dilakukan-Nya dalam penciptaan dan penebusan, serta dalam kehidupan pribadi Anda.
Memahami kebesaran-Nya: Pahami dan mengakui kebesaran dan kebaikan-Nya, sehingga pujian menjadi ungkapan sukacita dan kerinduan untuk bersekutu dengan-Nya.
Melalui tindakan hidup sehari-hari
Dengan syukur: Terus-menerus berdoa dengan rasa syukur atas segala sesuatu.
Dengan kasih dan pelayanan: Bagikan kasih-Nya kepada sesama melalui tindakan nyata dan melayani dengan hati yang penuh sukacita.
Dengan iman dan harapan: Hidup dengan iman dan pengharapan yang teguh, termasuk pengharapan akan kedatangan-Nya kembali.
Dengan pengabdian pada Firman: Tunduk dan mengabdi kepada Firman-Nya.
Mohon do'a terbaik





