Senin, 27 Februari 2023

Memahami Perbedaan Al Quran dan Tafsir Al Quran

Sudahkah tahu bahwa , Memahami Perbedaan Al Quran dan Tafsir Al Quran Perbedaan utamanya adalah Al-Qur’an wahyu Allah swt yang pasti benar. 

Sedangkan tafsir adalah produk manusia yang bisa benar dan bisa salah. 

 Untuk diperlukan penjelasan lebih detail supaya pemahaman ini jadi terarah

 

“Tafsir diartikan sebagai penjelasan tentang maksud Allah dalam firman-Nya sesuai dengan kemampuan manusia. 

Kita tidak bisa menjelaskan secara tuntas dalam segala aspeknya apa yang dimaksud oleh ayat-ayat yang ditafsirkan. Hal ini dikarenakan kemampuan manusia untuk memahaminya sangat terbatas,” kata Prof Quraish dalam YouTube Bayt Al-Qur’an, Kamis (27/1/2023). 



Prof Quraish Shihab: Al-Qur’an Sejajarkan Agama dengan Tanah Air Menurut doktor jebolan Universitas Al-Azhar Mesir ini, boleh jadi keterbatasan itu dikarenakan memang tidak cerdas, atau keahliannya dalam bidang ilmu tertentu. 

Padahal semestinya ayat tersebut bisa ditafsirkan oleh orang lain dengan makna yang lain sesuai dengan keahliannya. “Al Qur’an bisa memiliki makna bermacam-macam. 

 

Dalam konteks penafsiran ini seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain kondisi sosial lingkungannya, perkembangan ilmunya dan lain sebagainya,” jelas Prof Quraish. 

Pengarang Tafsir Al-Misbah itu menegaskan bahwa apa yang dikemukakan oleh ulama terdahulu harus dihormati. Mereka telah berjasa menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an itu kepada masyarakat.



Tetapi, penghormatan itu tidak menjadikan seseorang harus menerima pendapatnya

 

 Apalagi jika sebagian pendapat itu sudah salah menurut perkembangan ilmu kita. Tugas mereka untuk menjelaskan, tetapi masyarakat tidak harus mengikutinya, atau bahkan memiliki pendapat lain “Oleh karena itu, Abbas al-Aqqat pernah berkata, 

seandainya jika sahabat-sahabat Nabi hidup di zaman sekarang pasti pendapatnya yang lama akan dia ubah, karena perkembangan ilmu yang terjadi,” tandas Prof Quraish. Pada kesempatan yang sama, salah satu Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran, Syahrullah Iskandar juga mengemukakan bahwa Al-Qur’an dengan tafsir adalah dua hal yang berbeda. 



Itu yang harus dipahami bersama. Penafsiran yang berbeda dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain adalah ilmu tafsirnya, situasi yang dihadapi, pemahaman mufasirnya terhadap teks dan lain sebagainya.


menurut Prof Quraish Shihab Syahrullah menuturkan jika manusia menginginkan Al Qur’an itu membumi maka dibutuhkan pemahaman terkait Al-Qur’an dan upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilainya. “Yang ditekankan ketika kita berilmu itu bukan hanya sekedar bertambahnya ilmu, tapi juga ada adab di sana. Di mana-mana adab itu mendahului ilmu. Ilmu akan tercurah terus-menerus jika ada adab di sana. Termasuk adab kita kepada ilmu itu sendiri, adab kepada guru kita, dan adab kepada lingkungan sekitar,” jelasnya.

 

Al Qur'an merupakan kitab suci sebagai petunjuk bagi umat manusia. Untuk dapat memahaminya secara benar maka dibutuhkan Memahami Perbedaan Al Quran dan Tafsir Al Quran maka maka ilmu pendukung seperti ilmu Al Qur'an dan tafsirnya.


Sebetulnya perbedaan antara ilmu Al Qur'an dan ilmu tafsir itu apa sih?

Pertanyaan
diatas mengisyaratkan kepada kita bahwa dua disiplin ilmu ini sangat
berbeda baik cakupan dan isinya. Namun keduanya saling melengkapi
sebagai bekal utama seseorang menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an.


Nuruddin
Itr dalam kitab Ulumul Qur'an menjelaskan bahwa Ilmu Al Qur'an adalah
ilmu yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Al Qur'an, seperti ilmu
Qiraat (bacaan Al Quran) dan ilmu tajwid, begitu juga ilmu yang
berkaitan dengan penulisan Al Qur'an ( Rasm) dan yang terkait dengan
mukjizat Al-Qur'an maupun Nasikh dan Mansukh ataupun ilmu yang lain.


Kitab-kitab yang membahas Ilmu-ilmu Al Qur'an


Banyak ulama yang mahir dan mengarang ilmu-ilmu Al Qur'an, diantaranya:


Pertama,
Kitab Ulumil Qur'an pada periode klasik, misalnya Fununul Afnan fi
Uyuni Ulumil Qur'an karya Ibnu Al Jauzi, Al Burhan fi Ulumil Qur'an
karya Imam Az Zarkasyi, Al Itiqan Fi Ulumil Qur'an karya Imam Suyuthi.

Kedua,
Kitab Ulumil Qur'an pada periode kontemporer seperti kitab Manahilul
Irfan karya Imam Az Zurqani, Mabahis Ulumil Qur'an karya Imam Subhi As
Shalih, Ulumul Qur'an karya syeh Nuruddin Itr.


Sedangkan
ilmu Tafsir yaitu ilmu untuk memudahkan orang yang hendak menafsirkan
Al Qur'an atau memahami kandungan isinya baik yang menyangkut hukum,
akidah, muamalah maupun hal lain. 


Untuk dapat
menafsirkan Al Qur'an dengan baik, seseorang menafsirkan ayat Al Qur'an
dengan ayat lain. Bila hal ini tak ditemukan ayat yang berkaitan maka
harus menafsirkan Al Qur'an dengan hadis Nabi Muhammad shalallahu alaihi
wasallam. 

Begitu
juga bila tak dapat ditemukan pada hadis maka dilihat pendapat sahabat
yang mengetahui tafsirnya atau merujuk kepada pendapat Tabi'in (pengikut
sahabat). Saat terjadi kejanggalan akan tafsir ayat Al Qur'an setelah
melalui proses diatas maka harus merujuk kepada kaidah-kaidah bahasa
Arab.


Dari sini dapat dipahami bahwa ilmu tafsir lebih
spesifik atau khusus daripada ilmu Al Qur'an karena ilmu tafsir
merupakan bagian dari ilmu Al Qur'an.

Al Qur'an merupakan kitab suci sebagai petunjuk bagi umat manusia. Untuk dapat memahaminya secara benar maka dibutuhkan ilmu pendukung seperti ilmu Al Qur'an dan tafsirnya.



Sebetulnya perbedaan antara ilmu Al Qur'an dan ilmu tafsir itu apa sih?


Pertanyaan diatas mengisyaratkan kepada kita bahwa dua disiplin ilmu ini sangat berbeda baik cakupan dan isinya. Namun keduanya saling melengkapi sebagai bekal utama seseorang menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an.





Nuruddin Itr dalam kitab Ulumul Qur'an menjelaskan bahwa Ilmu Al Qur'an adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Al Qur'an, seperti ilmu Qiraat (bacaan Al Quran) dan ilmu tajwid, begitu juga ilmu yang berkaitan dengan penulisan Al Qur'an ( Rasm) dan yang terkait dengan mukjizat Al-Qur'an maupun Nasikh dan Mansukh ataupun ilmu yang lain.






Kitab-kitab yang membahas Ilmu-ilmu Al Qur'an







Banyak ulama yang mahir dan mengarang ilmu-ilmu Al Qur'an, diantaranya:




Pertama, Kitab Ulumil Qur'an pada periode klasik, misalnya Fununul Afnan fi Uyuni Ulumil Qur'an karya Ibnu Al Jauzi, Al Burhan fi Ulumil Qur'an karya Imam Az Zarkasyi, Al Itiqan Fi Ulumil Qur'an karya Imam Suyuthi.





Kedua, Kitab Ulumil Qur'an pada periode kontemporer seperti kitab Manahilul Irfan karya Imam Az Zurqani, Mabahis Ulumil Qur'an karya Imam Subhi As Shalih, Ulumul Qur'an karya syeh Nuruddin Itr.






Sedangkan ilmu Tafsir yaitu ilmu untuk memudahkan orang yang hendak menafsirkan Al Qur'an atau memahami kandungan isinya baik yang menyangkut hukum, akidah, muamalah maupun hal lain.









Untuk dapat menafsirkan Al Qur'an dengan baik, seseorang menafsirkan ayat Al Qur'an dengan ayat lain. Bila hal ini tak ditemukan ayat yang berkaitan maka harus menafsirkan Al Qur'an dengan hadis Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.



Begitu juga bila tak dapat ditemukan pada hadis maka dilihat pendapat sahabat yang mengetahui tafsirnya atau merujuk kepada pendapat Tabi'in (pengikut sahabat). Saat terjadi kejanggalan akan tafsir ayat Al Qur'an setelah melalui proses diatas maka harus merujuk kepada kaidah-kaidah bahasa Arab.



Dari sini dapat dipahami bahwa ilmu tafsir lebih spesifik atau khusus daripada ilmu Al Qur'an karena ilmu tafsir merupakan bagian dari ilmu Al Qur'an.

 

 Nara sumber ; Nu .id

 

 


Mudah - mudahan artikel ini menambah keIMANAN kita bersama, disajikan dalam seputar AL QUR'AN, Tafsir, Jika Anda ingin membaca artikel lain tersaji dalam ;


Bacalah juga :



Kesimpulan ;

Demikian uraian singkat artikel tentang Memahami Perbedaan Al Quran dan Tafsir Al Quran
Semoga bermamfaat dan menambah wawasan keImanan serta berpikir Cerdas, nantikan informasi Update
by Spiritual Medicine

Blog Post

Related Post

Bacalah float

Bacalah yang menarik

Back to Top

Cari Artikel

Label